CeritaRakyat Sulawesi Barat di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.

Legenda Samba Paria kami masukan dalam koleksi kumpulan cerita rakyat daerah Sulawesi Barat. Cerita dongeng nusantara ini mengisahkan kuatnya persaudaran antara seorang adik dan kakak yang tinggal di Sulawesi Barat. Pesan moral dari cerita daerah nusantara Samba Paria patut untuk dicontoh. Yuk kitta ikuti cerita lengkap dari Hikayat Kisah Samba Paria. Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria Tersebutlah seorang gadis pada zaman dahulu. Ia tinggal bersama adiknya di sebuah rumah panggung di tengah hutan belantara. Keduanya telah yatim piatu. Rumah panggung yang mereka huni rapat tertutup tanaman paria. Karena keadaan rumahnya yang tertutup tanaman paria itu maka orang-orang pun menyebut Si gadis dengan sebutan Samba Paria. Pada suatu hari Samba Paria dan adiknya memakan penganan yang terbuat dari singkong. Adiknya menjatuhkan satu makanan itu karena masih panas. Ia enggan memungutnya kembali karena makanan itu telah terkena tanah. Seekor anjing kesayangan Sang Raja yang tengah berburu menemukan makanan itu. Anjing itu menggigit dan membawa makanan tersebut untuk kemudian dibawanya kembali kepada Sang Raja. Sang Raja sangat keheranan mendapati anjing kesayangannya membawa makanan. la yakin pembuat makanan itu tidak jauh dari tempatnya berburu mengingat makanan itu masih hangat. Ia lantas memberi isyarat kepada anjingnya untuk mengantarkannya ke tempat anjing itu menemukan makanan tersebut. Dengan iringan para prajuritnya, Sang Raja akhirnya tiba di rumah panggung milik Samba Paria. Ketika bertemu dengan Samba Paria, Sang Raja sangat terpesona dengan kecantikan Samba Paria. Timbul niat jahat Sang Raja untuk menculik Samba Paria setelah ia mengetahui Samba Paria hanya tinggal berdua dengan adiknya yang masih kecil. Ia lantas berpura-pura meminta air minum. “Ampun Baginda Raja, air minum hamba telah habis,” jawab Samba Paria. “Namun, jika Baginda Raja bersedia menunggu, biarlah adik hamba mengambilkan air dari mata air di balik gunung terlebih dahulu.” Ketika adik Samba Paria tengah mengambil air, Sang Raja pun menjalankan niat jahatnya. Ia perintahkan para prajuritnya untuk membawa Samba Paria ke istana kerajaannya. Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria Samba Paria mencari cara agar kepergiannya itu diketahui adiknya. Ia pun mengajukan syarat sebelum dibawa para prajurit Sang Raja. Katanya, “Perkenankan hamba membawa daun-daun paria. Sungguh, hamba sangat senang memakan sayur daun paria” Sang raja memenuhi permintaan Samba Paria. Samba Paria kemudian dibawa dengan kuda menuju istana kerajaan. Tanpa diketahui para prajurit yang mengawalnya, Samba Paria merobek daun-daun paria yang dibawanya itu dan dibuangnya di sepanjang jalan yang dilaluinya. Dengan cara itu ia berharap adiknya dapat mengikutinya hingga ke tempat dimana ia dibawa. Adik Samba Paria yang tidak menemukan kakaknya di rumah menjadi bingung dan takut. Ia yakin kemudian jika kakaknya itu dibawa paksa oleh Sang Raja. Ketika ia mendapati sobekan daun-daun paria yang berceceran di jalan, yakinlah ia jika sobekan daun-daun paria itu merupakan petunjuk dari kakaknya. Ia pun mengikutinya. Selama dua hari dua malam ia berjalan, tibalah adik Samba Paria itu di halaman sebuah istana kerajaan. Ia lantas berteriak-teriak mernanggil nama kakaknya dari luar halaman istana kerajaan. Adik Samba Paria terus memanggil-manggil, namun kakaknya itu tidak juga menyahut panggil- annya. Ia pun akhirnya berseru keras-keras, “Jika Kakak tidak menjawab panggilanku, tunjukkan setengah wajahmu di jendela itu!” Sang Raja sebenarnya mengetahui kedatangan adik Samba Paria itu. Didengarnya pula teriakan panggilan adik Samba Paria itu. Untuk mengelabui adik Samba Paria, karena Samba Paria tengah disekapnya, Sang Raja memperlihatkan wajah seekor kucing melalui jendela istananya tersebut. Adik Samba Paria keheranan ketika melihat wajah kucing dari balik jendela. Ia pun kembali berteriak, “Tunjukkan tangan Kakak!” Sang Raja lantas menunjukkan kaki depan kucing melalui jendela istananya. “Tunjukkan kaki Kakak!” Sang Raja memperlihatkan kaki belakang kucing. Adik Samba Paria pun jengkel. Dengan kesal ia lalu berujar, “Aku akan pulang ke rumah panggung kita di tengah hutan belantara. Namun sebelumnya, aku akan menanam pohon kelor di sini. Ingat-ingatlah, Kak. Jika pohon kelor itu layu, itu pertanda aku tengah menderita sakit keras. Jika pohon kelor itu mati, maka aku pun juga mati.” Samba Paria sangat sedih mendengar pesan adiknya itu. Ia tidak bisa berbuat apapun juga untuk menolong adiknya itu karena dua prajurit bersenjata senantiasa menjaganya dari luar ruang sekapan. Namun dengan berbagai cara, akhirnya Samba Paria dapat melihat pohon kelor yang ditanam adiknya. Hingga pada suatu hari dilihatnya pohon kelor itu terlihat layu. Pertanda adiknya tengah sakit keras. Samba Paria lantas mencari cara agar dapat bebas dari sekapan Sang Raja. Samba Paria mengajak dayang-dayang istana untuk mandi di sungai. Ketika tengah mandi, Samba Paria menjatuhkan cincin emas pemberian Sang Raja. Ia meminta semua dayang-dayang untuk mencari cincin emas itu. Maka, ketika para dayang-dayang itu sibuk mencari, Samba Paria diam-diam meninggalkan mereka. Dengan menaiki kuda yang telah disiapkannya terlebih dahulu, Samba Paria bergegas menuju rumah panggungnya. Adik Samba Paria sangat gembira melihat kakaknya telah pulang. Ia yang tengah sakit keras akhirnya bersedia makan masakan buatan kakaknya. Kesehatannya pun segera berangsur angsur membaik. Samba Paria merasa, Sang Raja tentu akan segera menyusulnya. Maka, ia pun menyiapkan sesuatu untuk menyambut kedatangan Sang Raja. Samba Paria mencampur cabe rawit, biji-biji merica, dan daun kelor dalam jumlah yang banyak. Campuran bahan-bahan itu lantas di campur dengan air dan abu dapur hingga menyerupai adonan kue. Ketika Sang Raja benar-benar datang, Samba Paria Iangsung menyiramkan ramuan rahasianya itu ke wajah Sang Raja. Sang Raja menjerit kesakitan ketika kedua matanya terkena ramuan rahasia buatan Samba Paria itu. Diusap-usapnya kedua matanya. Bukan berkurang rasa pedih yang dirasakannya, melainkan kian bertambah-tambah pedih. Ketika Sang Raja terus mengusap-usap matanya, ia terpeleset hingga tubuhnya jatuh dari rumah panggung. Lehernya membentur tanah dengan sangat keras hingga akhirnya Sang Raja pun menghembuskan napas terakhirnya. Samba Paria dan adiknya kemudian hidup dalam ketenangan dan kedamaian setelah Sang Raja yang jahat kelakuannya itu meninggal dunia. Keduanya tetap tinggal di rumah panggung mereka di tengah hutan belantara. Pesan moral dari Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Legenda Samba Paria adalah kita hendaklah saling sayang-menyayangi dan hormat-menghormati dengan saudara. Kebersamaan di antara saudara akan menjadikan kita kuat. Blog ini memuat cerita rakyat indonesia populer 34 Provinsi di Indonesia, meliputi cerita tentang hewan, tumbuhan, daerah, sejarah tempat dan dongeng horor yang penulis kemas seringan mungkin. Dongeng-dongeng di blog ini penulis dapat dari berbagai sumber, baik itu secara lisan maupun tulisan yang kemudian oleh penulis diceritakan kembali dalam buku ini secara sederhana. Penulis juga menuliskan pesan-pesan moral pada setiap akhir cerita, agar memudahkan anak dalam menyerap pesan-pesan yang disampaikan. Semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.

Berikutcerita rakyat dari Sulawesi Tengah, asal usul Ikan Duyung, masih diceritakan secara turun-temurun hingga sekarang. Rabu, 20 Juli 2022; Bandung - Jawa Barat, 40111, Ph. 022-4241600 Email: prmnnewsroom@ Kami. Redaksi. Pedoman Pemberitaan. Info Iklan. Kontak
Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, ada cukup banyak cerita rakyat yang bisa kita pelajari dan mengandung pesan moral… Lanjutkan Membaca → Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, cukup banyak cerita rakyat dari provinsi ini dan kesemuanya memiliki sisi moral yang… Lanjutkan Membaca → Legenda batu bagga ini memang sangat mirip dengan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat. Hmm kakak tidak… Lanjutkan Membaca → Kami sudah cukup banyak memposting Cerita Rakyat Cerpen dari Sulawesi Utara. Papa dan Mama bisa menggunakan menu pencarian jika ingin… Lanjutkan Membaca → Cerita rakyat Sulawesi Selatan yang akan kakak ceritakan di hari libur ini jangan sampai terlewatkan. Ceritanya sangat seru mengenai kisah… Lanjutkan Membaca → Hawadiyah ialah seorang gadis yatim miskin yang hidup di sebuah desa di kawasan Mandar, Sulawesi Barat. Pada suatu waktu, seorang… Lanjutkan Membaca → Kisah Putri Tandampalik adalah contoh cerita rakyat singkat yang akan kami ceritakan malam hari ini. Kisah ini mengajarkan kita untuk… Lanjutkan Membaca → Kisah Panglima To Dilating merupakan cerita rakyat nusantara yang berasal dari Sulawesi. Cerita rakyat Indonesia ini pernah Kakak posting dengan… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara Ratu Adioa Suatu hari Ratu Wulanwanna menantang keberanian empat sahabatnya untuk membunuh orang tua mereka,… Lanjutkan Membaca → Kemenangan Sebuah Kejujuran sangat terlihat pada Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara ini. Siapapun orang yang jujur maka pada akhirnya Tuhan… Lanjutkan Membaca → Kebaikan hati La Sirimbone pada Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara membawa dia kepada keberuntungan. Orang yang baik hati akan disayangi oleh… Lanjutkan Membaca → Penyesalan seorang ibu pada Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Legenda Putri Duyung menjadi hal yang sangat mengharukan. Amanat moral dari… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara yang paling dikenal dimasyarakat adalah Kisah Burung Kekekow. Cerita Rakyat dari Sulawesi Utara ini mengajarkan kita… Lanjutkan Membaca → Posting kali ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya yaitu Kumpulan Dongeng Cerita Rakyat dari Sulawesi yang cocok digunakan sebagai cerita… Lanjutkan Membaca → Blog sebagian besar berisi kumpulan dongeng cerita rakyat yang berasal dari nusantara. Lanjutkan Membaca → Definisi / Pengertian cerita rakyat Kisah Rakyat / Legenda Kisah Rakyat / Legenda / Cerita rakyat adalah cerita atau… Lanjutkan Membaca →
Dipostingdalam: Cerita Rakyat Nusantara, Cerita Rakyat Sulawesi Diarsipkan dalam: Cerita rakyat I Laurang Manusia Udang, Cerita rakyat Ksatria dan Burung Garuda, Cerita Rakyat Nusantara, Cerita rakyat Putri Tandampalik, Cerita rakyat Si Penakhluk Rajawali, Cerita Rakyat Sulawesi Selatan. detikSulselRabu, 14 Jun 2023 0800 WIB Tragis Siswi SMA Dibunuh Sopir Pikap-Mayatnya Ditemukan Terapung Siswi SMA bernama Hetmi 16 tewas mengapung di Muara Pantai, Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar setelah dibunuh sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 2245 WIB Sopir Pikap Mamuju Pembunuh Siswi SMA Ngaku Cekik Korban hingga Tewas Sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal mengaku membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1954 WIB Tampang Sopir Pikap Pembunuh Siswi SMA Mayatnya Ditemukan Terapung di Mamuju Polisi menangkap Hasbullah, pria yang tega membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikNewsSelasa, 13 Jun 2023 1555 WIB Siswi SMA Tewas Terapung di Mamuju Ternyata Dibunuh Pacar Sopir Pikap Polisi menangkap seorang sopir pikap bernama Gepal yang diduga membunuh siswi SMA H 16 yang mayatnya ditemukan terapung di Muara Pantai. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1231 WIB Siswi SMA Mayatnya Terapung di Mamuju Terakhir Ikut dengan Sopir Pikap Siswi SMA bernama Hetmi 16 diduga menjadi korban pelecahan seksual hingga pembunuhan sebelum mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1015 WIB Mayat Terapung di Muara Pantai Mamuju Ternyata Siswi SMA, Diduga Dibunuh Polisi mengungkap identitas mayat wanita yang ditemukan terapung di muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSenin, 12 Jun 2023 1341 WIB Geger Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Muara Pantai Mamuju Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar dibuat geger dengan temuan mayat wanita tanpa identitas mengapung di muara pantai. detikSulselKamis, 08 Jun 2023 1930 WIB 2 Kurir Sabu di Mamuju Ditangkap, 1 Pelaku Mahasiswa 2 pria berinisial SY 24 dan AD 35 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. detikSulselSenin, 05 Jun 2023 0602 WIB Biadab Tukang Ojek di Polman Perkosa ABG 16 Tahun Lalu Ditinggal di Masjid Tukang ojek berinisial MU 21 di Kabupaten Polewali Mandar Polman, Sulawesi Barat Sulbar memperkosa gadis ABG berusia 16 tahun berkali-kali. detikSulselSabtu, 03 Jun 2023 2030 WIB Melihat Ritual Massorong Lopi, Tradisi Warga Polman sebagai Wujud Rasa Syukur Warga Kabupaten Polewali Mandar memiliki sebuah ritual unik bernama Massorong Lopi sebagai wujud syukur masyarakat usai dibangun jembatan di wilayah tersebut. Semogacerita rakyat Sulawesi Selatan mengenai kisah legenda Putri Tandampalik dan Pangeran Bone ini bisa memberi inspirasi bagi Anda. Sampai jumpa dalam artikel cerita rakyat Nusantara di blog The Jombang Taste berikutnya. Daftar Pustaka: Rahimsyah, MB. 2007. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Lengkap dari 33 Provinsi. Bintang Usaha Jaya, Surabaya. Makassar - Samba Paria merupakan cerita rakyat yang berasal dari suku Mandar, Sulawesi Barat Barat. Cerita rakyat ini cukup populer dan melegenda di kalangan dari buku berjudul 'Cerita Rakyat Sulawesi Barat Samba Paria' yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, cerita rakyat Samba Paria mengisahkan tentang seorang gadis pemberani yang berhasil menaklukkan rajanya yang memerintah dengan sangat kejam. Raja tersebut bernama Raja Bumi bahwa Raja Bumi Mandar kerap membuat rakyatnya sengsara, dia selalu merampas semua harta yang dimiliki rakyatnya. Rakyat hanya bisa mematuhi semua keinginan raja. Walaupun mereka hidup dalam kesengsaraan, tak ada seorang pun yang berani melakukan perlawanan. Akan tetapi, seorang gadis bernama Samba Paria menunjukkan keberaniannya dan melakukan perlawanan kepada raja. Hal itu dilakukan Samba Paria agar bisa kembali hidup dengan damai dan tentram bersama adik seperti apa kisah perjuangan Samba Paria dalam menaklukkan Raja Bumi Mandar yang kejam? Simak berikut ini kisah Rakyat Sulawesi Mandar Samba PariaAlkisah, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hiduplah seorang Raja yang zalim dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Tiap kali sang raja melihat rakyatnya hidup bercukupan, sang raja langsung memungut pajak yang Mandar sebenarnya merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, karena keserakahan sang raja, semua jerih payah rakyat dari membajak sawah atau menjala ikan di laut menjadi raja dan keluarganya hidup berlimpah dengan kekayaan hasil memungut pajak secara sewenang-wenang. Sementara rakyatnya tetap hidup dalam kemiskinan meski telah bekerja keras mengolah yang jenuh dengan kezaliman raja pada akhirnya melakukan perlawanan secara sendiri-sendiri atau berkelompok. Tapi semua perlawanan itu sia-sia, raja makin zalim dan memerintahkan tentara kerajaan untuk mengganjar rakyat yang melawan dengan hukuman yang hidup dalam ketakutan lalu berusaha melarikan diri ke negeri lain, namun tidak semuanya berhasil. Perahu yang digunakan untuk berlayar kadangkala tenggelam diterjang ombak ganas di tengah laut atau perahu yang ditumpangi bocor hingga akhirnya tidak punya pilihan lain selain berdiam diri dan memasrahkan diri pada yang maha dikenal sebagai sosok yang zalim dan serakah, sang raja juga dikenal sebagai penyuka perempuan. Perempuan muda dan cantik yang ditemui dan dilihatnya akan diambil paksa olehnya untuk dijadikan sebagai sang raja telah memiliki tiga belas permaisuri, tapi raja belum merasa puas. Suatu ketika saat berada di istana, raja berkata,"Akan aku buktikan bahwa akulah satu-satunya raja sakti tanpa tanding sejagat. Aku haarus memiliki empat puluh permaisuri sebagai bukti kesaktianku!" kata sang raja yang semena-mena itu membuat rakyat hidup dalam ketakutan dan kehilangan semangat. Para gadis memilih mengurung diri di dalam rumah karena takut suatu saat diculik oleh itu, di suatu kampung di lereng gunung tinggalah seorang nenek yang telah berusia lanjut. Meskipun sudah tua pikirannya masih itu dikenal memiliki kemampuan menerawang hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari. Tak jarang, orang-orang di sekitarnya bertanya pada sang nenek tentang nasib mereka yang dipermainkan oleh sang nenek mengatakan, dia melihat dalam mimpinya sang raja akan ditaklukkan oleh seorang perempuan muda dan mengakhiri tidak hanya nenek yang mendapatkan mimpi. Suatu malam sang raja juga bermimpi menemukan bunga yang harum semerbak di belantara tempat biasa sang raja pergi harinya, raja memanggil juru nujum ke istana untuk menanyakan makna mimpinya karena dia sangat nujum menjelaskan sang raja akan mendapatkan permaisuri baru yang masih muda dan cantik jelita di rimba belantara. Namun, dia juga berpesan agar sang raja berhati-hati karena gadis yang akan dipersuntingnya juga akan membawa petaka bagi sang terlena dengan kebahagiaan mendengar dirinya akan mempersunting seorang gadis muda dan cantik, dia pun enggan mendengarkan pesan dari juru itu, sebuah rumah panggung tersembunyi di rimba belantara, hidup lah dua orang kakak beradik yang telah yatim piatu. Yang sulung adalah seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Samba, sementara sang adik adalah seorang laki-laki berusia sepuluh kerap memanggil si sulung dengan sebutan Samba Paria karena rumahnya yang tertutup rapat oleh tanaman paria. Tanaman paria yang tumbuh menjalari tiang, tangga, dan atap rumah mereka sehingga tak seorang pun akan menduga keberadaan rumah itu jauh dari pemukiman penduduk dan tertutupi pepohonan yang tumbuh lebat di siang Samba Paria bersama adiknya sedang asyik menyantap makanan yang terbuat dari talas di rumah panggungnya. Ketika adik Samba akan memasukkan ubi talas yang masih panas ke dalam mulutnya, tiba-tiba talas itu terlepas dan terjatuh ke berdua membiarkan talas itu tetap di tanah. Mereka tidak memungutnya lagi, karena talas itu telah kotor oleh tanah sehingga tidak mungkin lagi untuk saat yang hampir bersamaan, rombongan raja dari pesisir Mandar sedang berburu di hutan itu. Mereka datang dengan menunggang kuda dan membawa serta beberapa Ekor anjing pemburu yang anjing-anjing pemburu itu dilepas untuk mencari mangsa. Saat kembali, anjing kesayangan raja menggigit sebuah makanan mulutnya."Pengawal! Benda apa yang digigit anjing itu? Cepat ambil benda itu dan bawa kemari!" perintah sang raja yang sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pengawal mengambil benda yang digigit si anjing dan menyerahkannya pada sang raja."Paduka, benda ini ternyata sepotong ubi talas yang masih hangat." ujar pengawal itu."Apa katamu? Ubi talas yang masih hangat? Dari mana anjing itu mendapatkan talas hangat di tengah rimba belantara seperti ini?" tanya sang raja raja merasa yakin bahwa orang yang memasak ubi takas itu pasti berada di sekitar situ juga. Karena penasaran, sang raja memberi isyarat kepada si anjing pemburu agar mengantarnya ke tempat ubi talas yang masih hangat itu mereka di depan rumah Samba Paria yang berselimut tanaman peria. Sang raja hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika menyaksikan sebuah rumah di tengah belantara rasa penasaran, sang raja mengetuk pintu dan mencari sang pemilik rumah. Beberapa saat kemudian pemilik rumah membukakan raja tertegun saat melihat gadis belia yang cantik jelita berdiri di hadapannya."Aduhai, cantiknya gadis ini." Sang raja bergumam takjub dalam raja pun jatuh hati dengan gadis itu. Tiba-tiba dia teringat akan perkataan juru nujum istana beberapa waktu lalu. Sang raja menduga gadis itu adalah calon permaisurinya dan sang raja berencana untuk itu, hati Sambar pun bergetar tidak karuan. Bukan karena Samba Paria sedang jatuh hati, melainkan karena ia tahu bahwa yang berdiri di hadapannya adalah sang raja karena pakaian yang dikenakannya penuh dengan perhiasan emas yang Paria hendak menjamu sang raja yang sedang kehausan, sayangnya persediaan air minum telah habis. Akhirnya Samba meminta sang raja untuk menunggu air yang diambil adiknya di sungai di balik raja menyanggupi, namun tiba-tiba muncul niat buruk sang raja menculik Samba Paria untuk dijadikan istrinya. Sang raja kemudian melubangi tempat air yang akan dibawa adik Samba Paria agar anak kecil itu berlama-lama di sang raja memerintahkan beberapa pengawalnya untuk membawa gadis cantik itu ke istana. Samba Paria memohon agar tidak dibawa, dia mencemaskan adiknya jika ditinggal sendiri di sang raja tidak peduli dan tetap ingin membawa Samba Paria. Samba Paria kemudian mencari untuk meninggalkan jejak agar sang adik bisa kemudian meminta izin kepada raja untuk mengumpulkan puluhan lembar daun paria untuk dijadikan sayur, dia beralasan sangat menyukai sayur daun paria. Sang raja pun menyetujui permintaan Samba perjalanan menuju istana, Samba Peria merobek-merobek daun paria itu lalu menebarkannya di jalan yang dilaluinya agar adiknya dapat mengetahui yang pulang dari sungai tidak menemukan kakaknya di rumah lantas melihat sobekan daun. Dia pun mengikutinya, setelah hari lamanya berjalan, akhirnya sang adik tiba di istana mencari kakaknya, namun sang raja menyekap dan tidak membiarkan Samba Paria menemui adiknya. Sang adik merasa kecewa, sebelum adik Samba Paria pulang, ia menanam sebatang pohon kelor di depan istana dan berpesan,"Baiklah, jika kakak sudah tidak sudi menemui adik. Adik akan pulang ke rumah. Adik akan menanam sebatang pohon kelor d sini. Jika batang kelor ini layu berarti adik sedang sakit keras. Jika batang kelor ini mati, berarti Adik juga sudah mati," kata anak itu lalu bergegas pergi dengan perasaan sedih dan kecewa yang teramat Paria hanya bisa menangis mendengar pesan terakhir adiknya. Ia selalu mengkhawatirkan nasib adiknya yang tinggal sendiri di tengah rimba mengetahui nasib adiknya, setiap hari Samba Paria mengintip batang kelor itu melalui jendela. Semakin hari batang kelor itu semakin layu. Hal itu menunjukkan bahwa adik Samba Paria sedang sakit kondisi itu, Samba Paria mulai panik. Ia pun segera mencari cara agar bisa melarikan diri dari istana suatu hari, saat sang Raja pergi berburu, Samba Paria memasak nasi dan lauk sebanyak-banyaknya. Dia berniat untuk melarikan semua makanan sudah matang, ia lalu mengajak dayang-dayang istana pergi mandi di sungai yang berada tidak jauh dari istana. Ketika sedang asyik mandi, Samba Paria sengaja membuang cincin pemberian sang Raja ke dalam air."Tolong! Tolong! Cincinku jatuh ke dalam air!" teriak Samba` teriakan Samba Paria, dayang-dayang tersebut segera melompat ke dalam sungai. Mereka harus menemukan cincin itu karena khawatir akan dihukum oleh sang dayang-dayang tersebut menyelam di dalam air, Samba Paria segera mengenakan pakaiannya dan mengambil bungkusan makanannya. Dia lalu menunggang kuda hendak menemui adiknya yang dikiranya sudah di rumahnya, Samba Paria mendapati adiknya tergolek lemas tidak berdaya dengan mata terpejam. Dia pun segera membuka bungkusan makanan yang dibawanya lalu menyuapi dengan pelan-pelan, adiknya masih bisa mengunyah dan menelan makanan itu. Akhirnya, sang Adik perlahan-lahan pulih dan sudah bisa diajak berbicara. Hati Samba merasa lega karena adiknya Samba Paria bertanya mengenai sang raja, karena sang raja pasti akan menyusul dan membawanya kembali ke istana. Samba memikirkan bagaimana cara agar ia lolos dari belenggu sang Paria lalu menghaluskan biji cabe rawit, merica, dan daun kelor sebanyak-banyaknya. Setelah itu, ia mencampurnya dengan abu dapur, lalu memberinya air sehingga bentuknya seperti adonan lama kemudian, sang raja benar-benar datang mencarinya. Sang raja langsung naik ke rumah dan mengetuk pintu."Hei, Samba Paria, buka pintunya! Kalau kau tidak buka pintu, akan aku dobrak pintu ini!" seru sang Raja yang sudah berdiri di depan pintu dengan Paria pun segera membuka pintu rumahnya sambil membawa wadah dari tempurung kelapa yang berisi adonan cabe rawit, abu, daun kelor dan pintu terbuka, ia langsung menyiramkan adonan tersebut ke arah mata sang raja. Raja pun langsung menjerit menahan rasa perih sambil mengusap-usap kedua itu, tiba-tiba raja terpeleset dan akhirnya jatuh terjungkal-jungkal ke tanah. Raja yang zalim itu pun tewas seketika karena tulang lehernya patah terpental di batu besar yang berada di bawah tangga rumah Samba itu, Samba Paria pun kembali hidup damai, rukun, dan tenang bersama adiknya. Simak Video "Pria di Polman Tewas Ditikam OTK Saat Tidur Sampai Wajah Terbelah" [GambasVideo 20detik] urw/sar CeritaRakyat Sulawesi Utara, Legenda Danau Tondano yang Terbentuk dari Kisah Cinta Cerita Rakyat Kalimantan Barat, Asal-Usul Bukit Kelam Kisah Raden Patah dan Kesultanan Demak Serang Semarang, Tak Duduki Klenteng Sam Poo Kong Asal Usul Rawa Pening, Baru Klinthing dan Misteri Cabut Lidi yang Menewaskan Warga Desa
detikSulselJumat, 02 Jun 2023 0730 WIB Cerita Rakyat Samba Paria, Kisah Si Gadis Pemberani Taklukan Raja Zalim Samba Paria merupakan cerita rakyat Sulawesi Barat yang mengisahkan tentang gadis pemberani bernama Samba Paria yang berhasil menaklukkan rajanya yang zalim.
CeritaRakyat Sabai nan Aluih - Dari Sumatera Barat. 06/10/2021 oleh Andika Pratama. Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang cerita hikayat Sabai nan Aluih, sebuah kaba (prosa asal Minangkabau, Sumatera barat) yang menceritakan tentang keberanian seorang gadis melawan kesewenang-wenangan dan membalaskan dendam ayahnya pada Raja Nan

Hampir semua provinsi di Nusantara memiliki legenda atau cerita rakyatnya masing-masing. Kali ini giliran Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat yang akan Kakak ceritakan kepada adik-adik semua. Dongeng rakyat Sulawesi Barat ini bercerita mengenai asal muasal Pamboang. Tiga orang pemuda dari kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulang buqang atau kepiting. Mereka berencana menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, mulailah mereka mengelola lahan tersebut. “Apa nama yang tepat untuk wilayah kota ini?” ujar I Labuqang. “Bagaimana kalau Pallayarang Tallu?”” seru I Lauase, “Pallayarang artinya tiang layar. Tallu artinya tiga. Berarti tiga tiang layar.” Ketiganya menganggap itu nama yang bagus. Pada suatu hart, datanglah sekitar pengungsi yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Puatta Di Karena. Mereka berasal dari wilayah Adolang yang merupakan wilayah perbatasan dengan Pallayarang Talu. Mereka adalah pengungsi dari Kerajaan Passokkorang yang telah hancur diserang musuh. Setelah agak lama menetap di sana, Puatta Di Karena pergi menemui I Lauase dan mengajaknya bergabung dalam persekutuan Kerajaan Mandan “Biarkan aku berunding dulu dengan yang lain, datanglah kembali besok,” kata I Lauase. Ternyata, I Lauwase dan I laubuqang tidak setuju. Keesokan harinya, I Lauase menyampaikan kesepakatan bahwa mereka tidak berminat ikut bergabung dengan persekutuan itu. “Bagaimana kalau kami berikan tambo upah untuk kalian? Namun, wilayah ini harus masuk dalam persekutuan,” kata Puatta Di Karena. Dengan pertimbangan, yaitu jika mereka terus-menerus mendapatkan tambo, kehidupan masyarakatnya akan lebih makmur, ketiganya sepakat menerima tawaran tersebut. “Kapan kau akan mengantarkan tambo itu kepada kami?” “Seminggu dari sekarang,” kata Puatta Di Karena. Akhirnya, mereka bertiga masuk dalam persekutuan Kerajaan Mandar. Namun, Puata Di Karena tidak pernah datang memberikan upah tambo. Akhirnya, kata-kata tambo menjadi bahan pembicaraan masyarakat Pallayarang Talu. Lama-kelamaan nama daerah itu berubah menjadi daerah Tamboang, dan sekarang sudah berubah menjadi Pamboang. Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat Asal Muasal Pamboang adalah segala macam masalah dapat diselesaikan dengan musyawarah. selain itu tepatilah semua janji yang kalian ucapkan. Baca cerita rakyat dari Sulawesi lainnya pada posting berikut ini Cerita Rakyat Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur dan Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Navigasi pos

17Y5sq. 82 435 320 21 140 129 6 228 385

cerita rakyat sulawesi barat